Rabu, 21 Desember 2011

Bidadari dari Allah untukku.


Bismillahirrahmanirrahim. .,
Kaifa hal wa iman??
aku harap iya. .,
hari ini aku akan menceritakan satu cerpen.
Insya’ALLAH bermanfaat. .,

Wanita itu sangat cantik dimataku, dialah sumber inspirasiku kini. Dia umpama bidadari yang turun ke langit yang dikirimkan oleh ALLAH kepadaku. Aku bersyukur Ya ALLAH, karena kamu karuniakan aku isteri yang solehah.
Setiap malam dia akan mengejutkan aku untuk tahajud dan bersujud padaMu Ya ALLAH. Sebelum aku menikah dengannya, aku tidak pernah bangun ditengah malam untuk bersujud di hadapanMu.
Pada zaman remaja  aku jahil dalam agama. Aku solat pun sesuka hati, tidak pernah cukup lima waktu sehari. Tetapi setelah aku menikah dengan Aisyah, isteriku, Aku selalu solat dan bangun pada waktu malam untuk bertahajud padaMu.  


 “Aku tidak mau menikah dengannya”. Dia terlalu baik ayah. Agama ku pun kurang. Bagaimana aku mau membimbing dia kalau aku pun jahil dalam agama.” Aku menolak keputusan ayah dan ibu apabila aku diminta bernikah dengan Aisyah. Aku disuruh menikah dengannya karena keluarga ku sudah banyak terhutang budi dengan keluarganya.  Ayah dan ibu juga  sangat berkenan pada Aisyah disebabkan kesopanan dan kebaikan nya itu.

"Kamu boleh membimbing dia man , Ayah percaya dengan kamu , kalau kamu rasa kamu kurang agama sebelum menikah kamu boleh perbaikinya, insyaAllah ."­  Ayah dan ibu aku sangat mengharapkan aku untuk menikahi gadis pilihan mereka. Aku tahu Siti Aisyah Mohd Akmal itu baru menghabiskan pelajarannya di  Universiti of Yarmouk Jordan dalam bidang Syariah. Sedangkan aku, hanyalah pelajar lepasan  Universiti Islam Antarabangsa dalam bidang bukan  agama. Aku solat pun tidak penuh lima waktu, mau menikah dengan budak syariah. Huh..
Aku sadar aku tidak baik jika hendak dibandingkan dengan Aisyah. Karena aku teringat satu ayat Al-Qur’an yang aku pernah belajar di sekolah dulu.
“Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan wanita yang jahat untuk lelaki yang jahat”
Aku pun mestilah menjadi yang terbaik.
Aku terima nikahnya Siti Aisyah binti Mohd Akmal dengan mas kawin sebanyak RM40.00 tunai! .  kini aku sah menjadi suami kepada Aisyah. Aku terasa tenang semasa dia mencium tanganku buat pertama kalinya. Dan ada sedikit getaran di hatiku saat aku mengucup dahinya. Ya ALLAH betulkah ini pilihanku. Perempuan ini sangat bersih wajahnya dan sangat tulus hatinya berbanding aku, hanya seorang hamba yang lemah.
Istriku Aisyah sangat baik akhlaknya. Dia sentiasa taat kepadaku, setiap malam mengejutku untuk bertahajud, mengejutkan aku sholat shubuh, menyuruh aku menjadi imam walaupun aku membaca surat yang pendek tetapi dia tidak mempermasalahkan semua itu. Dia sentiasa tersenyum walaupun aku membuat salah dan menegurku dengan baik.

 Pada awal pernikahan sebernarnya aku merasa ganjil apabila setiap malam aku membuat qiamulail. Aku merasa beruntung dapat istri yang sudi menegur kesalahan aku, melayani aku dengan baik sekali biarpun dia lelah mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, menyiapkan segala kelengkapan harian ku dan menyediakan makananku.
Kini aku bersyukur karena aku dikirimkan bidadari untuk aku menjadi yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Terima kasih Ya ALLAH.  Semoga aku dan istriku akan memasuki syurgaMu Ya ALLAH. Dan semoga kami akan bahagia selamanya dengan izinMu Ya RABB.


“Abang, kenapa mengelamun seorang diri?”Aisyah meghampiri ku bersama perut yang besar. Alhamdulillah aku akan menjadi ayah tidak lama lagi. Aku mendekatkan kepalaku ke perut istriku. “anak ayah ini apa kabar?” aku dan istriku hanya tersenyum. Aku bersyukur padamu Ya ALLAH.

Aku berubah karenaMu Ya ALLAH, dan karena Aisyah aku berubah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar